Besar Kecil Normal
"Gaza Sampai Dimana-mana"
Warga berdoa terhadap korban penyerangan pasukan Israel ke kapal aktifis kemanuasiaan yang membawa bantuan untuk Gaza di Istanbul, Turki (3/4). AP Photo/Ibrahim Usta
TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang relawan Gaza, Hardjito Warno mengisahkan banyak kisah pedih yang dialami 12 Warga Negara Indonesia saat ditangkap tentara Israel. Cerita itu dituturkan di depan anggota Komisi Pertahanan DPR, Selasa (8/6). "Kami tak sampai di Gaza, Tapi Gaza sampai dimana-mana" kata Hardjito.
Kabar itu, menurut Hardjito, setidaknya menjadi obat bagi para relawan yang sebetulnya ingin sekali menginjakkan kaki ke Gaza. Namun gagal karena disergap tentara Israel di perairan Internasional menuju Palestina. Hasilnya, saat ini semua mata dan perhatian tumpah ke Palestina dan penderitaan warganya.
"Sebelumnya perhatian dunia dan Indonesia masih kurang," ujarnya.
Menanggapi cerita dari para relawan, anggota Komisi Pertahanan dari Partai Demokrat Ramadhan Pohan cepat bereaksi dengan menyatakan, perlakuan Israel sudah jauh di luar batas kemanusiaan. Ia mencontohkan, cara tentara Israel yang memperlakukan Warga Negara Indonesia seperti tawanan perang. Menurut dia, ini sudah melanggar hukum internasional yang termaktub dalam konvensi Jenewa 1949. Selain itu, dia melanjutkan, penyerangan terhadap kapal Mavi Marmara membuktikan jika yang terjadi di Palestina bukanlah perang agama."Kejahatan Israel itu memusuhi seluruh agama," katanya.
Selain itu, Komisi I memiliki rencana untuk melakukan lawatan kerja ke Mesir yang hendak dilanjutkan ke Ramalah untuk masuk ke Gaza. Melalui jalan diplomasi, Komisi I akan berencana akan ikut memberika desakan kepada Mesir untuk membuka gerbang blokade bantuan menuju Gaza. "Kami minta masukan dari relawan," kata Ramadhan.
Selasa, 08 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar